Sejarah Perburuan dan Penemuan Harta Karun di Indonesia

kabarnya .. di dunia yang luas dan telah berumur lama ini, pada jaman dulu sebelum ada bank dan deposit box, orang orang atau suatu kelompok pada masa itu memakai beberapa cara untuk menyimpan harta mereka, bila jumlah harta tersebut besar dan sangat berharga maka sering orang menyebutnya dengan harta karun.
beberapa dari harta tersebut telah diambil kembali oleh pemiliknya, namun,, beberapa lagi - karena berbagai sebab musabab - tetap tergeletak atau terpendam di suatu tempat di berbagai lokasi luar sana, salah satunya di Indonesia.
kabarnya pernah ada yang menjadikan soal harta karun ini sebagai sarana untuk menipu, tapi sebenarnya ada banyak harta karun yang benar benar nyata, walau gak sedikit pula kabar harta karun yang masih menjadi tanda tanya apakah nyata atau hanya rumor belaka,
entahlah.. mudah mudahan thread ini masih masuk bahasan sejarah, belum repost dan bisa jadi bacaan yang menghibur, thanks.
Harta Karun Bernilai Rp413 Miliar di Laut Indonesia
Saat ini ada 463 titik peninggalan harta karun di Tanah Air. Tapi baru dilakukan sepuluh pengangkatan.
Porselen berwujud mangkuk, piring, dan cangkir yang diperkirakan berasal dari zaman Dinasti Ming di China ditemukan di laut Indonesia, di rute menuju Jakarta, pada tahun 2008. Tidak disebutkan lokasi spesifik penemuan ini, hanya disebutkan berjarak 150 kilometer dari pantai Ibu Kota di kedalaman 60 meter. Pada operasi pengangkatan di tahun 2010, ditemukan 38.000 porselen dan hingga sekarang tercatat ada 700.000 item yang ditemukan.
Rencananya harta karun bernilai Rp413 miliar akan diangkat oleh perusahaan Portugal yang berbasis arkeologi bawah laut, Arqueonautas Worldwide SA (QOW). Melalui CEO-nya Nikolaus Graf Sandizell, QOW dikatakan akan mengambil harta ini tahun depan. Lamanya waktu pengangkatan karena izin yang sengaja ditunda oleh Pemerintah Indonesia.
Pengangkatan ini, dikatakan Sandizell, harus segera dilakukan untuk mencegah kehilangan. Berbagai faktor bisa memicunya, mulai dari jaring nelayan, eksplorasi minyak, pipa bawah laut, hingga tangan usil para penjarah. "Kami ingin menarik perhatian atas cepatnya harta karun ini menghilang. Dalam waktu sepuluh tahun, ini semua akan terlambat," ujar Sandizell seperti dilansir Bloomberg, Selasa (29/5).
Biaya pengangkatan harta karun yang disebut cagar budaya oleh Pemerintah Indonesia ini memakan biaya yang tidak sedikit, sekitar Rp60,5 miliar. Ini belum ditambah biaya platform buatan di atas laut untuk penempatan sementara hasil yang baru diangkut.
Namun, menurut Sekretariat Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), pengangkatan ini belum mendapat izin. Karena BMKT masih menunggu Peraturan Pemerintah turunan dari UU No 11 2010 tentang cagar budaya,
"Izin saat ini tidak keluarkan lagi, semuanya masih moratorium," kata Adria Yuki, salah satu anggota di Seksi BMKT saat berbincang dengan National Geographic Indonesia, Rabu (30/5).
Pihak BMKT juga sudah mengenal Sandizell karena sempat melakukan presentasi untuk penelitian dan konservasi harta karun yang ditemukan di Indonesia pada April 2012. Jika memang ada sebagian dari harta ini yang dijual, maka hasilnya akan dibagi dua antara Pemerintah Indonesia dengan perusahaan yang mengambilnya. Hanya saja belum ada pembagian persentase barang yang belum dijual.
"Hasil pengangkatan ini tidak boleh dibawa ke luar negeri, hanya boleh dijual di Indonesia. Sebagian dana ini nantinya juga akan untuk penyelamatan cagar budaya Indonesia," kata Yuki lagi.
Namun, belum adanya rambu-rambu perizinan bukan artinya cagar budaya Indonesia berupa harta karun ini aman dari penjarahan. Di tahun 1986, Michael Hatcher asal Australia dituding mengambil bernilai triliunan rupiah dari laut Indonesia. Hal ini berlanjut hingga tahun 1999 dan 2010 di mana ia dilaporkan mengambil harta karun di Subang, Jawa Barat.
Besarnya cakupan laut Indonesia, ditambah minimnya pengawasan jadi salah satu faktor kemudahan pencurian ini. Menurut data dari BMKT dan LIPI, saat ini ada 463 titik peninggalan harta karun di Tanah Air tapi baru dilakukan sepuluh pengangkatan. Data UNESCO menyebut, ada tiga juta kapal yang bangkainya teronggok di dasar lautan. 50.000 di antaranya mengandung harta bernilai yang berusia ribuan tahun.
http://nationalgeographic.co.id/beri...laut-indonesia
Quote:
ilustrasi harta p.Nangka
Harta Karun Era Majapahit Ditemukan di Pulau Nangka Malaysia
Liputan6.com, Malaka - Sama seperti di Indonesia, penemuan harta karun yang tertimbun sejak ratusan tahun lalu di Malaysia juga membuat heboh warganya. Lokasinya berada di sebuah pulau kecil di selat Malaka, Pulau Nangka.
Penemuan itu diberitakan pada Rabu 30 April 2014 waktu setempat, beberapa jam sebelum kontrak perusahaan Smart Partnership International -- perusahaan yang diberi izin sejak Januari 2014 untuk menelusuri harta karun di pulau tersebut -- berakhir.
Menurut The Star, Jumat (2/5/2014), para pekerja dari Smart Partnership International menemukan 2 medali kuno dan 1 koin ringgit bernilai tinggi.
Koin dan medali tersebut berada di dinding gua yang terdapat di pulau kecil tersebut. Warga setempat meyakini, sedikitnya ada 20 ruang tersembunyi berisi harta karun di dalam gua itu.
Kepala Museum Malaka Datuk Khamis Abas mengatakan, temuan koin dan medali itu memiliki motif tulisan Arab dan Jawi. Mirip juga dengan tulisan bahasa Sansekerta atau tulisan kuni Pallava Tamil yang diduga dari era Majapahit.
"Dari indikasi awal, kami meyakini temuan itu adalah medali. Berdasarkan ukurannya yang mirip medali. Tapi penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum kami bisa memastikan dari era mana medali itu berasal," terang Abas.
Pemerintah Malaka berencana mengrahkan perusahaan lain yang berbasis di Kuala Lumpur, Legenda Treasures Sdn Bhd, untuk melanjutkan pencarian dan penggalian di gua tersebut.
Gubernur Malaka Datuk Seri Idris Haron telah mengkonfirmasi temuan itu, tapi ingin otoritas terkait untuk menentukan keasliannya. Juga menyelidiki apakan temuan itu memang sengaja ditanam di sana.
"Karbon akan digunakan untuk meneliti temuan itu. Salah satu koin (medali) akan menjalani uji laboratorium oleh arkeolog profesional," kata Idris.
Idris mengatakan, jika koin yang ditemukan itu asli, maka perusahaan Smart Partnership International diperbolehkan melanjutkan pencarian harta karun itu.
Pembicaraan tentang harta karun di pulau itu sebenarnya sudah lama. Namun belum ada yang berhasil menemukannya. Banyak pemburu harta karun mencoba mencarinya, bahkan menggunakan beberapa dinamit untuk meledakkan batu-batu untuk bisa masuk ke dalam gua.
Menurut penduduk desa, gua itu itu dilindungi oleh kutukan atau roh gaib.
Sekitar 30 tahun lalu, sekelompok orang berhasil masuk ke gua. Tapi mereka tidak bisa mengambil salah satu dari harta karun itu. Mereka dilaporkan keluar gua dalam keadaan bingung setelah melihat lebih dari 80 peti emas di dalamnya.
Belajar dari cerita masyarakat, perwakilan dari perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah negara bagian pun meminta bantuan spiritual sebelum melakukan eksplorasi tersebut.
http://news.liputan6.com/read/204453...angka-malaysia
Warga Aceh Temukan Harta Karun Pedang Berlapis Emas
JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sempat heboh dengan penemuan harta karun berupa koin yang mengandung emas, warga Aceh kini kembali dihebohkan dengan penemuan dua pedang berlapis emas. Kedua pedang bertuliskan "VOC" itu ditemukan di rawa-rawa tak jauh dari lokasi penemuan harta karun pada Senin (11/11/2013) lalu.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, pedang yang ditemukan oleh seorang warga Aceh yang belum diketahui identitasnya itu kini sudah diamankan di kantor Geuchik Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.
Ribuan warga sempat memadati area kantor Geuchik untuk melihat langsung kedua pedang yang memiliki panjang masing-masing sekitar satu meter itu.
Gagang pedang itu terbuat dari emas, sedangkan ujungnya terbuat dari emas suasa. Pedang itu diyakini merupakan benda peninggalan zaman sejarah.
Geuchik Gampong Pande, Amiruddin, mengatakan, kedua pedang tersebut ditemukan di rawa-rawa sekitar pukul 15.00 WIB. Pedang itu ditemukan oleh seorang warga Langsa yang khusus datang ke Banda Aceh untuk mengambil pedang tersebut.
“Kami belum mengetahui identitas orang yang pertama menemukan pedang ini. Katanya ia pernah bermimpi tentang pedang itu, makanya datang ke Banda Aceh untuk mengambilnya,” kata Amiruddin.
Menurutnya, pedang yang ditemukan di lokasi harta karun itu hendak dibawa kabur dengan menggunakan karung. Namun, warga yang curiga akhirnya memeriksa isi karung tersebut. “Awalnya ia mengaku bahwa benda itu merupakan kayu. Tapi setelah kita periksa ternyata pedang,” jelas Amiruddin.
Di tengah banyaknya warga yang memadati kantor Geuchik, tiba-tiba salah seorang warga yang bernama Mariati kesurupan sambil menangis dan meronta-ronta. “Tolong kembalikan benda itu. Jangan ambil barang-barang kami,” kata Mariati sambil menangis.
Hingga saat ini, kedua pedang itu masih disimpan di salah satu ruangan di kantor Geuchik Gampong Pande.
http://sains.kompas.com/read/2013/11....Berlapis.Emas
Quote:
emas Sumatra, harta karun Yamashita
Harta Karun Yamashita (Yamashita Treasure)
Pernahkah anda mendengar orang bercerita tentang harta karun Yamashita ?. Mungkin kita di Indonesia tidak terlalu populer dibandingkan dengan negara tetangga kita Philipina. Karena disanalah tempat di duganya harta karun tersebut disimpan. Disebut harta karun Yamashita karena harta ini merupakan peninggalan tentara Jepang ketika perang dunia ke II yang dipimpin oleh Jenderal Tomoyuki Yamashita yang menguasai Indonesia, Malaysia, Singapore, Vietnam, Philipina, dan Thailand. Ketika dia berkuasa saat itu Jepang kemudian melakukan sebuah operasi yang dikenal dengan operasi Golden Lily.
Operasi Golden Lily bertujuan menyediakan dana perang bagi Jepang, dan tentara Jepang mulai mengumpulkan seluruh harta (emas, dll) dari setiap daerah jajahan. Dan kabar baiknya sampai Jepang menyerah harta-harta tersebut masih terkubur rapi di bawah tanah, walaupun sebagian sudah ditemukan. Emas yang terkumpul saat operasi Golden Lily diperkirakan mencapai 6000 ton atau sekitar $ 100 milyar (dan harga emas akan terus naik). Apa hubungannya dengan kita di Indonesia ? Karena Indonesia merupakan salah satu daerah jajahan Jepang maka tidak tertutup kemungkinan banyak harta peninggalan Jepang di kubur di Indonesia.
Begitu banyak gua-gua Jepang tersebar di Indonesia dan banyak yang belum terjamah oleh para treasure hunter (apalagi penduduk lokal). Dan mengingat betapa minimnya masyarakat Indonesia yang menggunakan alat deteksi emas (metal detektor) maka kesempatan menemukan emas masih sangat besar. Apalagi masyarakat Indonesia paling banyak terpaku di tambang-tambang masyarakat. Let’s Go Hunting….
artikel asli di http://alatdeteksiemas.wordpress.com...hita-treasure/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar